SEJARAH DESA SAWANGAN
Terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar di tumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai, Desa “ Sawangan ” orang menyebutnya. 12 km kearah selatan dari kota Wonosobo. Desa Sawangan merupakan desa diujung barat Kabupaten Wonosobo dan merupakan pintu gerbang masuk kabupaten Wonosobo.
Berdirinya Desa Sawangan pada jaman Kerajaan Mataram waktu itu berperang melawan penjajahan Belanda . Karena kurangnya , atau tidak ada komunikasi sehingga berperang melawan penjajahan Belanda merupakan kedaerahan .Atau mempertahankan kedaerahanya atau wilayahnya .Seperti di Borneo , Sulawesi . Sumatra dan Jawa . Kerajaan Mataram berperang penjajahan Belanda , Akhirnya putra raja mataram bernama : R Ismail ; Putra Raja Brawijaya di kejar oleh Belanda . akhirnya lari sampai ke Desa Sawangan sebagai pengungsi ./ berlindung .
Sebelum R Ismail “ datang ke Desa Sawangan , di sini sudah ada sawah , karena keadaan miring / tidak rata maka di sebut petak – petak dibuat sawah . dalam perbuatan sawah , sawah tersebut tersisa lebih tinggi . Yang sekarang jadi makam Giling Wesi , Nah tempat yang tinggi disitulah antara mbah Gabaludin dan R Ismail melihat dari tempat yang tinggi itu melihat ke selatan di sawang- sawang indah kemiringannya lalu disebut nama “ Sawangan ” ± th 1700 – 1800 .
Setelah mencetah sawah belum ada airnya lalu membuat saluran air / irigasi yang panjangnya ± 3 km. Pada saat membuat saluran air sampai di wadas tanah bercampur dengan batu R Ismail nambang Ijuk ( duk) masyarakat yang membantu melihat keajaiban itu ternyata tambang Ijuk ( duk ) tersebut menjadi dandang dan linggis . Dan bahan ijuk / duk ternyata keajaiban nya bisa menjadi besi yang digunakan untuk membuat saluran dari cadas / wadas yang diberi nama Wadas Tigas . pembuatan saluran tersebut sampai di hulu Kali Putih . Dibendung dan airnya bisa mengalir ke sawah-sawah , lalu sawah-sawah tersebut di blok-blok ,antara lain: blok mantren , munggang, cobakan , gropak , blok nyai , prigtali dan dll . dan dahulu bengkok-bengkok tidak di tepi jalan raya, seperti sekarang yaitu di blok munggang yang sampai sekarang masih di sana yaitu bengkok ulu-ulu . Jadi yang punya sawah blok munggang ditukar dengan yang ada di tepi jalan . blok munggang jadi milik perseorangan . Blok tepi jalan jadi bengkok-bengkok . Kembali setelah terbentuk gerumbulan rumah di beri nama Desa Sawangan .Lalu ada yang menjadi ketua atau sesepuh di desa secara turun temurun , sesepuh desa di pilih oleh rakyat . Jaman dahulu cara pemilihannya dengan cara terang- terangan yaitu dengan cara tongkrongan , pada waktu itu sesepuh desa bernama Glondong Sugi ± 42 th . Sebelum ada pemerintahan yang resmi beratus ratus tahun berjalan secara kelompok – kelompok / blok . Adapun kedudukan Glondongan di Karang tengah sampai wafatnya di makamkan di Karangtengah , bernama dukuh Karangtengah karena terletak di antara Sawangan dan Buntal . Kemudian diganti oleh Glondong Kartareja ± 38 th sudah berdomisili / kedudukan Pemerintahan di Sawangan .Lalu di lanjutkan oleh Glondong Karta Dimeja / Ratib / Muhammad Fachrurrozi ± 40 th, waktu itu belum Merdeka jadi masih dalam Pemerintahan Belanda , karena sangat lama Belanda menjajah Indonesia ± 350 th .Belanda hengkang dari Negara Indonesia karena kalah perang dengan Jepang .Baru Indonesia Merdeka pada tgl 17 – 8 – 1945 .sampai sekarang . Sebelum Glondong Bahrun di karteker oleh Mandor Tubi buatan Belanda . Pemerintahan Desa Sawangan dilanjutkan oleh Glondong Kasbi / M Bahrun ± 32 th . .Setelah di pimpin oleh Glondong M Bahrun lalu Karteker oleh Trisno Miharjo .Kemudian pilihan Kepala Desa bukan Lurah . yang terpilih adalah Priyo Atmojo . Kemudian di karteker lagi di jabat oleh Trisno Miharjo lagi merangkap sebagai Carek Desa . Kemudian diadakan pemilihan lagi yang menjabat Sudiman Pujo Sugiarto selama 8 th . Lalu pilihan lagi yang terpilih Kumpul Abdulrohim selama 8 th . Kemudian pilihan lagi yang terpilih Palilah selama 5 th . Lalu pilihan lagi yang terpilih Palilah sampai tahun 2013. Selanjutnya Sistoyo terpilih menjadi Kepala Desa Sawangan selama 6 tahun sampai tahun 2018. Sejak Januari 2019 Sulistiono menjabat kepala Desa Sawangan. Dengan demikian perjuangan para pemimpin desa sampai sekarang sudah 15 pemimpin Desa Sawangan .semoga para pemimpin diberi pahala oleh Tuhan YME Amin..